WELCOME

WELCOME - SELAMAT DATANG - おはようさま - ACCUEIL - WILLKOMMEN - WELKOM - 환영 - BENVENUTO - BIENVENIDA - - مرحبا

Thursday, November 17, 2011

Tanpa Judul


Ketika siang menyapa iya tak pernah hendak menoleh pada pagi yang telah pergi dengan sungging senyum yang tak pernah lepas. Iya hanya menatap pada malam yang selalu menjadi mimpi dengan gemerlap bintang yang terkadang iya sendiri tak sadar akan panasnya siang dikala ia datang. Pagi yang mendung membuat siang enggan pula memampakkan surya dan malam kian gelap tanpa bintang.
Puisi senja datang kala mentari jingga tertawa menatap horison yang kian dekat dengan pelupuk matanya. Bulan yang masih nampak di birunya langit seakan jemu dan tak ada gairah tuk tertawa karena malam tak kian menatap dengan bangga.
Hidup bagai apalah yang mebuat kamu terkadang malah sering menyalahkan akan hidup yang kau alami sekarang. Tidakkah kau sadar yang telah membuatmu mambangun perilaku dan hidupmu saat ini adalah dirimu sendiri. Untuk mengingat semua itu sekeliling kacapun menatapmu. Menatap dengan kilau yang menampakkan jalas segala raut wajah dan lekuk tubuhmu. Janganlah kau salahkan orang lain atas semua, ingatlah semua yang mebentukmu adalah komunikasi yang selama ini kau perankan walaupun itu tak sengaja kau lakukan.
Pernahkah kau rasa kau hanya sendiri hidup di dunia ini. Itu adalah pikiran yang kian jelas ada pada seseorang yang merasa belum mampu mengatur emosi dirinya dan karena iya merasa iya tak bisa hidup sendiri di sini walaupun tampak ia kuat dihadapanmu. Senyum yang ada di raut wajah tak berarti senyum gembira yang datang dari aliran sumsum tulang belakangnya. Sadar atau tidak kau hanya menyangkal apa yang ada diotak dan perasaanmu. Dan ketika kau melangkah sendiri kau apa semakin tahu jika kau hanya berpura-pura.
Apa yang tak pernah disadari akan muncul semakin jelas dan tak berarti apa-apa jika kau tak pernah memaknai apa yang pernah ada walau hanya sekecil bulir pasir di pantai.

No comments:

Post a Comment